TEMBANG DOLANAN Sebuah Refleksi Filosofi Jawa (2016)
Saturday, April 21, 2018
Edit
Saat ini sudah jarang terdengar anak-anak melantunkan tembang dolanan. Padahal, di masa lalu tembang dolanan sangat akrab dalam kehidupan anak-anak Jawa. Misalnya, pada sore hari anak-anak berkumpul sambil bermain jamuran, soyang-soyang, atau cublak-cublak suweng. Sambil melakukan permainan, mereka mendendangkan tembang yang sesuai dengan permainannya. Seiring perkembangan waktu, masyarakat meninggalkan aneka permainan tradisional dan menggantinya dengan permainan berteknologi modern, seperti video game atau gadget.
Jika diamati secara teliti, ternyata tembang dolanan bukan sekadar nyanyian permainan bagi anak-anak. Di dalamnya terkandung makna dan nilai ilosois tinggi. Oleh karena itu, buku ini bermaksud mengungkap ilosoi Jawa yang tereleksikan dalam sebuah tembang sebagai akar budaya lahirnya tembang dolanan tersebut. Pengungkapan nilai ilosois tersebut dilakukan dengan pembacaan bolak-balik antara teks tembang dolanan dan realitas sosial budaya masyarakat Jawa yang dalam ilmu sastra disebut dengan hermeneutik.
Melalui buku ini, pembaca dapat mengetahui bahwa tembang dolanan merupakan nyanyian yang mengiringi permainan, membangkitkan semangat, dan membuai anakanak. Selain memiliki nilai ilosois yang dalam, tembang dolanan memiliki fungsi sebagai pelajaran mengenai norma-norma hidup, meninabobokan, melatih kepekaan, membangun suasana riang gembira, memberikan motivasi, melatih kedisiplinan, dan menghibur. Demikian besar nilai tem bang dolanan sehingga sangat disayangkan jika nyanyian itu lenyap dari kehidupan masyarakat.
Nah... selanjutnya silakan DOWNLOAD.