CERITA RAKYAT JAWA TENGAH: PEMETAAN SASTRA DI EKS-KARESIDENAN PATI (2017)
Saturday, March 24, 2018
Edit
Banyak cerita rakyat yang berkiblat pada kehidupan istana, termasuk di daerah-daerah yang jauh dari pusat kekuasaan. Sebagai contoh adalah cerita perjalanan Pangeran Benawa, seorang pangeran dari Demak yang tinggal di Tegal. Contoh lainnya kisah keluarga Kolopaking yang dikaitkan dengan Raja Amangkurat dari Mataram. Hal itu juga berlaku di daerah pesisir utara bagian timur Jawa Tengah, tepatnya di eks-Karesidenan Pati. Di tempat-tempat tersebut ditemukan cerita yang berhubungan dengan pusat kekuasaan misalnya Majapahit, Demak, Pajang, dan Mataram. Eks-Karesidenan Pati terdiri atas daerah-daerah Pati, Jepara, Kudus, Rembang, Blora, dan Grobogan. Seperti umumnya di wilayah Indonesia lainnya, di daerah-daerah itu tumbuh tradisi lisan misalnya cerita rakyat. Meskipun berada di wilayah yang berdekatan, ternyata cerita-cerita yang terdapat di daerahdaerah tersebut sering berbeda pandangan. Banyak cerita rakyat dari Pati, Rembang, dan Blora yang kontra pusat kekuasaan (Demak, Pajang, Mataram), sedangkan cerita rakyat dari Jepara, Kudus, dan Grobogan pro terhadap pusat kekuasaan.
Melalui penelusuran dari sumber-sumber sejarah, dapat diketahui bahwa cerita-cerita lisan di daerah itu terpengaruh x Cerita Rakyat di Jawa Tengah: sikap masyarakat sekitar terhadap hubungan mereka dengan pusat kekuasaan di masa lalu. Pada masa Demak dan Pajang, Jepara terkait erat dengan Ratu Kalinyamat yang merupakan pendukung Sultan Hadiwijaya saat berkonfrontasi dengan Adipati Arya Penangsang. Di sisi lain Blora dan Rembang merupakan pendukung Arya Penangsang. Sementara itu, pada masa Mataram Pati merupakan daerah yang memberontak di bawah kepemimpinan Adipati Pragola. Hal itu juga berpengaruh dalam tradisi lisan yang berkembang di masyarakat. Misalnya, jika di daerah Grobogan terdapat cerita Jaka Tarub, di Pati berkembang cerita Jaka Tani yang sama-sama mengisahkan pemuda yang kawin dengan bidadari. Selanjutnya, jika di Grobogan terdapat tokoh Ki Ageng Sela, di Rembang terdapat Ki Ageng Ledan yang sama-sama dapat menangkap petir. Ki Cabolek yang di Kudus dipandang sebagai tokoh antagonis, di Pati dan Blora diceritakan sebagai tokoh protagonis. Arya Penangsang di Jepara adalah tokoh yang melakukan kelaliman tetapi di Blora justru sebagai tokoh yang menjadi korban kelaliman. Masih banyak lagi cerita-cerita yang bertolak belakang dari sudut pandang masyarakatnya masing-masing.
Buku ini berupaya memetakan cerita lisan yang terdapat di daerah eks-Karesidenan Pati. Dengan membaca buku ini, pembaca dapat melihat kekhasan cerita-cerita di tiap-tiap daerah di eks-Karesidenan Pati. Misalnya, tokoh yang erpengaruh di Jepara adalah Ratu Kalinyamat dan di Grobogan adalah Ki Ageng Sela. Sementara itu, tokoh penyebar Islam yang disegani di Jepara adalah Sunan Muria, tokoh yang dihormati di Kudus adalah Sunan Kudus, Sedangkan Sunan Bonang berpengaruh di daerah Pati dan Rembang. ... Nah, untuk baca selengkapnya, silakan DOWNLOAD.
Melalui penelusuran dari sumber-sumber sejarah, dapat diketahui bahwa cerita-cerita lisan di daerah itu terpengaruh x Cerita Rakyat di Jawa Tengah: sikap masyarakat sekitar terhadap hubungan mereka dengan pusat kekuasaan di masa lalu. Pada masa Demak dan Pajang, Jepara terkait erat dengan Ratu Kalinyamat yang merupakan pendukung Sultan Hadiwijaya saat berkonfrontasi dengan Adipati Arya Penangsang. Di sisi lain Blora dan Rembang merupakan pendukung Arya Penangsang. Sementara itu, pada masa Mataram Pati merupakan daerah yang memberontak di bawah kepemimpinan Adipati Pragola. Hal itu juga berpengaruh dalam tradisi lisan yang berkembang di masyarakat. Misalnya, jika di daerah Grobogan terdapat cerita Jaka Tarub, di Pati berkembang cerita Jaka Tani yang sama-sama mengisahkan pemuda yang kawin dengan bidadari. Selanjutnya, jika di Grobogan terdapat tokoh Ki Ageng Sela, di Rembang terdapat Ki Ageng Ledan yang sama-sama dapat menangkap petir. Ki Cabolek yang di Kudus dipandang sebagai tokoh antagonis, di Pati dan Blora diceritakan sebagai tokoh protagonis. Arya Penangsang di Jepara adalah tokoh yang melakukan kelaliman tetapi di Blora justru sebagai tokoh yang menjadi korban kelaliman. Masih banyak lagi cerita-cerita yang bertolak belakang dari sudut pandang masyarakatnya masing-masing.
Buku ini berupaya memetakan cerita lisan yang terdapat di daerah eks-Karesidenan Pati. Dengan membaca buku ini, pembaca dapat melihat kekhasan cerita-cerita di tiap-tiap daerah di eks-Karesidenan Pati. Misalnya, tokoh yang erpengaruh di Jepara adalah Ratu Kalinyamat dan di Grobogan adalah Ki Ageng Sela. Sementara itu, tokoh penyebar Islam yang disegani di Jepara adalah Sunan Muria, tokoh yang dihormati di Kudus adalah Sunan Kudus, Sedangkan Sunan Bonang berpengaruh di daerah Pati dan Rembang. ... Nah, untuk baca selengkapnya, silakan DOWNLOAD.