TELAAH STRUKTURAL MODEL VLADIMIR PROPP
Sunday, April 30, 2017
Edit
CERITA RAKYAT
“DAMARWULAN”: Analisis
Fungsi Pelaku dan Penyebarannya Menurut Teori Vladimir
Propp
Seperti diketahui bahwa Damarwulan merupakan salah satu genre cerita rakyat (tradisional) dari
Jawa yang sangat populer di kalangan masyarakat. Kepopuleran cerita tersebut
tidak hanya karena di berbagai perpustakaan banyak bahan tentangnya yang dapat
dibaca, tetapi juga karena seringnya grup kesenian, di antaranya ketoprak,
mementaskan lakon Damarwulan,
sehingga tidak mengherankan jika tipologi tokoh Damarwulan sampai saat ini masih melekat di hati
masyarakat. Oleh karena itu, cerita yang
sedikit banyak mengungkapkan semacam historical-truth
itu men-jadi
bagian tak terpisahkan dari kehidupan berkesenian masya-rakat.
Terlepas dari semua itu, yang jelas cerita Damarwulan telah menjadi dokumen sosio-budaya yang penting. Sebagai dokumen sosio-budaya --yang umumnya berupa naskah atau buku dalam berbagai bahasa (Jawa, Indonesia, Melayu) yang kini tersimpan di berbagai perpustakaan (Surakarta, Yogyakarta, bah-kan luar negeri)--, cerita Damarwulan sering menjadi bahan kajian bagi para ahli sastra dan sejarah. Beberapa di antaranya ialah kajian yang dilakukan oleh Baried (l985), Zaimar (1992), dan Prabowa (l995). Dalam kajiannya Baried menyatakan bahwa cerita Damarwulan mengandung nilai kepahlawanan. Jelas bahwa kajiannya itu bertolak dari sisi pragmatis. Sementara itu, dalam kajiannya Zaimar memperlakukan cerita Damarwulan sebagai objek studi untuk menguji-coba teori aktansial-struktural seperti yang dikembangkan oleh Greimas. Namun, kajian Zaimar itu belum lengkap karena hanya mencari tipe-tipe alur. Selain itu, dalam kajiannya Prabowa mengkritik cerita Damarwulan versi Harnaeni dengan mengatakan bahwa tokoh yang ditampilkannya kurang digarap dengan baik. Dengan adanya berbagai-bagai kajian itu terbukti bahwa cerita Damarwulan hingga kini tetap memiliki daya tarik bagi banyak pihak.
Dengan tidak mengesampingkan beberapa kajian yang telah ada, kajian ini dilakukan dengan cara dan tujuan lain. Dalam kajian ini carita Damarwulan dipergunakan sebagai objek studi sastra secara struktural dalam rangka menguji-coba teori yang dikembangkan oleh ahli sastra Rusia, Vladimir Propp. Dalam teorinya, sebagaimana ditulis dalam Morphology of the Folktale (1975; edisi aslinya berbahasa Rusia Morfologija Skazki, 1928), Propp menitikberatkan perhatiannya pada fungsi-fungsi pelaku (function of dramatic personae), bukan pada pelaku (tokoh) itu sendiri. Yang dikaji adalah tindakan (action) pelaku yang mem-bentuk tipologi struktur.
Cerita Damarwulan yang dijadikan bahan kajian ini adalah cerita (buku) berbahasa Indonesia hasil saduran Harnaeni yang diterbitkan oleh Citra Budaya, Bandung, 1986. Pemilihan bahan kajian tersebut tidak berdasarkan ketentuan apakah secara filologis cerita itu lebih berwibawa atau mendekati aslinya atau tidak, tetapi hanya sekadar salah satu versi tertentu. Hal itu bukan tanpa alasan karena, menurut hemat saya, walaupun suatu cerita terdiri atas berbagai versi, kerangka utama cerita-cerita tersebut tidaklah jauh berbeda. Kalaupun berbeda, hal itu tidak berpe-ngaruh bagi teori struktural model Propp karena teori itu menitikberatkan perhatiannya pada fungsi-fungsi pelaku. Jadi, versi cerita apa pun dan yang mana pun tidak menjadi problem bagi teori Propp asal masih tergolong ke dalam genre cerita atau dongeng rakyat (folklore, folktale, fairytale).
Terlepas dari semua itu, yang jelas cerita Damarwulan telah menjadi dokumen sosio-budaya yang penting. Sebagai dokumen sosio-budaya --yang umumnya berupa naskah atau buku dalam berbagai bahasa (Jawa, Indonesia, Melayu) yang kini tersimpan di berbagai perpustakaan (Surakarta, Yogyakarta, bah-kan luar negeri)--, cerita Damarwulan sering menjadi bahan kajian bagi para ahli sastra dan sejarah. Beberapa di antaranya ialah kajian yang dilakukan oleh Baried (l985), Zaimar (1992), dan Prabowa (l995). Dalam kajiannya Baried menyatakan bahwa cerita Damarwulan mengandung nilai kepahlawanan. Jelas bahwa kajiannya itu bertolak dari sisi pragmatis. Sementara itu, dalam kajiannya Zaimar memperlakukan cerita Damarwulan sebagai objek studi untuk menguji-coba teori aktansial-struktural seperti yang dikembangkan oleh Greimas. Namun, kajian Zaimar itu belum lengkap karena hanya mencari tipe-tipe alur. Selain itu, dalam kajiannya Prabowa mengkritik cerita Damarwulan versi Harnaeni dengan mengatakan bahwa tokoh yang ditampilkannya kurang digarap dengan baik. Dengan adanya berbagai-bagai kajian itu terbukti bahwa cerita Damarwulan hingga kini tetap memiliki daya tarik bagi banyak pihak.
Dengan tidak mengesampingkan beberapa kajian yang telah ada, kajian ini dilakukan dengan cara dan tujuan lain. Dalam kajian ini carita Damarwulan dipergunakan sebagai objek studi sastra secara struktural dalam rangka menguji-coba teori yang dikembangkan oleh ahli sastra Rusia, Vladimir Propp. Dalam teorinya, sebagaimana ditulis dalam Morphology of the Folktale (1975; edisi aslinya berbahasa Rusia Morfologija Skazki, 1928), Propp menitikberatkan perhatiannya pada fungsi-fungsi pelaku (function of dramatic personae), bukan pada pelaku (tokoh) itu sendiri. Yang dikaji adalah tindakan (action) pelaku yang mem-bentuk tipologi struktur.
Cerita Damarwulan yang dijadikan bahan kajian ini adalah cerita (buku) berbahasa Indonesia hasil saduran Harnaeni yang diterbitkan oleh Citra Budaya, Bandung, 1986. Pemilihan bahan kajian tersebut tidak berdasarkan ketentuan apakah secara filologis cerita itu lebih berwibawa atau mendekati aslinya atau tidak, tetapi hanya sekadar salah satu versi tertentu. Hal itu bukan tanpa alasan karena, menurut hemat saya, walaupun suatu cerita terdiri atas berbagai versi, kerangka utama cerita-cerita tersebut tidaklah jauh berbeda. Kalaupun berbeda, hal itu tidak berpe-ngaruh bagi teori struktural model Propp karena teori itu menitikberatkan perhatiannya pada fungsi-fungsi pelaku. Jadi, versi cerita apa pun dan yang mana pun tidak menjadi problem bagi teori Propp asal masih tergolong ke dalam genre cerita atau dongeng rakyat (folklore, folktale, fairytale).
Selanjutnya....silakan DOWNLOAD.