Ihwal Pengajaran Sastra di Sekolah Dasar
Friday, January 06, 2017
Edit
Telah lebih dari dua dasawarsa para pakar berbicara
tentang ketidakberhasilan pengajaran sastra di sekolah. Namun, hingga kini
mereka belum memperoleh keputusan yang menggembirakan. Kurikulum telah pula
bertubi-tubi direvisi (1968, 1975, 1984, 1994) dan upaya perbaikan terhadap
berbagai komponen pengajaran sastra pun telah berkali-kali didiskusikan. Akan
tetapi, berbagai keluhan dan rintihan tetap saja enggan berhenti. Taufiq
Ismail, misalnya, seusai mengadakan pengamatan (1996) terhadap pengajaran
sastra di 13 negara (Eropa, Amerika, Asia, termasuk Indonesia), membuat simpul-an yang ironis.
Selama mengikuti pendidikan di SMU, siswa di Jerman sekurang-kurangnya telah
membaca buku sastra 15 judul, di New York 32 judul, di Rusia 12 judul, di
Singapura dan Malaysia masing-masing 6 judul; sementara di Indonesia 0 (nol)
judul.
Ini membuktikan bahwa pengajaran sastra di Indonesia belum beranjak dari
tingkat menyedihkan sehingga siswa pun tidak menunjukkan minat
yang serius untuk membaca dan mengapresiasi sastra.
Selanjutnya, untuk mengetahui lebih jauh Ihwal Pengajaran Sastra di SD, silakan DOWNLOAD.
Selanjutnya, untuk mengetahui lebih jauh Ihwal Pengajaran Sastra di SD, silakan DOWNLOAD.