-->

Korrie Layun Rampan (1953--2015): Tak Henti-Hentinya Buku Sastra Mengalir dari Tangannya

Siapa pun yang terjun ke dunia sastra Indonesia, barangkali tak ada yang tak kenal nama Korrie Layun Rampan. Betapa tidak! Pengarang dengan segudang predikat (penyair, cerpenis, novelis, esais, kritikus, penulis cerita anak, penerjemah) yang telah mengembara ke dunia sastra lebih dari 36 tahun ini telah menulis 334 buku (58 novel, 62 kumpulan cerpen, 8 kumpulan puisi, 42 buku esai/kritik, 50 cerita anak, 7 buku teks/kamus, 7 antologi, dan 100-an cerita terjemahan). Hingga kini (sejak 1971), tak henti-hentinya buku sastra mengalir dari tangannya. Bahkan, meski telah duduk sebagai Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Kutai Barat (Kaltim) Periode 2004---2009, ia pun tak berhenti menulis.
            Secara fisik Korrie lahir di Samarinda (Kaltim), 17 Agustus 1953, dari pasangan Paulus Rampan (ayah) dan Martha Renihay Edau Rampan (ibu). Masa kanak-kanak dan remajanya, juga masa pendidikan dasar dan menengahnya, dilakoni di kota kelahirannya. Tetapi, secara profesi ia lahir dan besar di Malioboro (Yogya). Sebab, setamat SMA (1970) ia hijrah ke Yogya bergabung dengan PSK (Persada Studi Klub) --sebuah komunitas sastra asuhan Umbu Landu Paranggi -- yang bermarkas di Malioboro. Di Yogya ia memang kuliah di Jurusan Ilmu Keuangan dan Perbankan sampai sarjana muda, kemudian masuk Jurusan Publisistik sampai sarjana. Tetapi, di tengah kesibukan kuliah (1971--1977), ia justru suntuk belajar menulis sastra bersama rekan-rekan PSK (Emha Ainun Najib, Linus Suryadi, Ragil Suwarno, Iman Budi Santosa, dan masih banyak lagi).
            Di Yogya Korrie hanya sekitar 7 tahun. Sebab sejak 1978 pindah ke Jakarta. Tetapi, dalam waktu singkat itu ia begitu cepat belajar dan cepat menjadi besar. Bayangkan, tak lama setelah bergabung dengan PSK (1971), sejumlah puisi, cerpen, dan esainya menghiasi sekian banyak media. Lalu buku-bukunya pun segera lahir: Matahari Pingsan di Ubun-Ubun (puisi, 1974); Cermin Sang Waktu (puisi, 1976); Sawan (puisi, 1978); Malam Putih (cerpen, 1978); Upacara (novel, 1978); dll. Dan novel Upacara-lah yang membuat dirinya jadi "besar" sebab novel berwarna lokal suku Dayak (Kalimantan) itu memperoleh hadiah Sayembara Mengarang Roman DKJ 1976.
            Di Jakarta Korrie kian kreatif-produktif. Di tengah kesibukannya sebagai editor Penerbit Cypress (1978-1980), wartawan Sinar Harapan (1980-1982), redaktur majalah Sarinah (sejak 1982), pemimpin Yayasan Arus, pengasuh ruang sastra di RRI, dan pengelola "Pusat Dokumentasi Sastra Korrie Layun Rampan", sekian bukunya pun terus lahir: Kekasih (cerpen, 1981); Suara Kesunyian (puisi, 1981), Nyanyian Kekasih (puisi, 1981); Perjalanan Guru Sejarah (cerpen, 1983); Puisi Indonesia Kini (esai, 1980); Cerpen Indonesia Mutakhir (esai, 1980); Perjalanan Sastra Indonesia (esai, 1983); Suara Pancaran Sastra (esai, 1984); Kritik Sastra Indonesia Mutakhir (esai, 1984); Wajah Sastra Indonesia (esai, 1984); Sajak-Sajak Cinta Rendra (1984); Kesusastraan Tanpa Kehadiran Sastra (esai, 1984); Nyanyian Ibadah (puisi, 1985); Jejak Langkah Sastra Indonesia (esai, 1986); Matahari Makin Panjang (cerpen, 1986); Perhiasan Bumi (cerpen, 1986).
            Riwayat kreatif Korrie memang meng-herankan. Tentu kita bertanya kapan dia menulis. Sebab, sebagai redaktur Sarinah (merangkap Direktur Keuangan hingga akhir 2000), tentu ia sangat sibuk. Apalagi juga masih sering diminta ceramah, mengajar, siaran di TVRI, mengedit buku di penerbit, menerjemahkan, dll. Mung-kinkah ia punya "tangan seribu?". Tentu tidak. Tapi, yang jelas bukunya terus mengalir: Per-hiasan Bulan (cerpen, 1988); Ratapan (cerpen, 1989, cet ke-9, 1995); Undangan Sahabat Rohani (puisi, 1991), Apresiasi Cerita Pendek 1 dan 2 (esai, 1991), Perhiasan Matahari (cerpen, 1991); Hitam (cerpen, 1993); Tak Alang Kepalang (cerpen, 1993); Api Awan Asap (novel, 1999); Wanita Penyair Indonesia (esai, 1997), Aliran Jenis Cerita Pendek (esai, 1999); Angkatan 2000 dalam Sastra Indonesia (antologi, 2000), Kembang Mayang (antologi, 2000), Dunia Perempuan (antologi, 2002), Wanita di Jantung Jakarta (novel, 2000); Rawa (cerpen, 2000); Lingkaran Kabut (novel, 2000); Perawan (novel, 2000); dan Leksikon Sastra Indonesia (2000). Dan novel Api Awan Asap memenangkan hadiah Sayembara Mengarang Roman DKJ 1998.
            Sejak 2001 Korrie menjadi pemimpin umum/pemimpin redaksi Sentawar Pos di Barong Tongkok, Kutai Barat, Kaltim. Kesibukannya pun bertambah karena juga mengajar di Universitas Sendawar di Melak, Kutai Barat. Lebih-lebih ketika dipercaya pula sebagai anggota Panwaslu dan kemudian menjadi Ketua Komisi I DPRD Kutai Barat. Namun hal itu tak menghalangi waktunya menulis, terbukti buku-bukunya terus mengalir: Bunga (novel, 2002), Sendawar (novel, 2003), Tarian Gantar (cerpen, 2002), Tamiang Layang (cerpen, 2002), Sejarah Sentawar (studi, 2002), Lamin Ditinjau dari Sudut Sosiologi dan Antropologi (studi, 2003), Acuh Tak Acuh (cerpen, 2003), Wahai (cerpen, 2003), Riam (cerpen, 2003), Perjalanan Ke Negeri Damai (cerpen, 2003), Teluk Wengkay (cerpen, 2003), Percintaan Angin (cerpen, 2003), Melintasi Malam (cerpen, 2003), Sayu (cerpen, 2004), Wanita Konglomerat (cerpen, 2005), Nyanyian Lara (cerpen, 2005), Rindu (cerpen, 2005), Tokoh-Tokoh Cerita Pendek Dunia (esai, 2005), Upacara Bulan (puisi, 2006), dll.
            Seperti telah disebutkan, Korrie telah menulis sekitar 334 buku. Tapi buku itu memang belum semua terbit. Tahun ini (2007) yang sudah di-acc penerbit ada 17 judul dan 6 judul buku lama dipesan proyek pemerintah. Novel yang masih dalam persiapan terbit: Matahari, Matahari Sentawar, Lius Emas, Keluarga Rinding, Ber-darah-darah, Lenggang Kangkung, Aib, Arus Sungai Nyuatan, Merajalela, Kewangkay, Arus Waktu, Langkah Kanan, Langkah Kiri, Negeri di Bawah Angin, Ngah Ngoh, Anjing Menggonggong Kafilah Tetap Berlalu, Tamiang Layang, Pontang Panting, Lagu dari Negeri Damai, Lingkaran Memutar, Upacara Pohon Bulan, Amit-Amit Jabang Bayi, Tangisan, Hitam Bintik-Bintik Putih, Merah Bintik-Bintik Ungu, Sejajar Warna Kelabu, Tertawa, Matahari di Atas Teluk, Lautan Waktu, Lembah Papa, Angin Teluk Balikpapan, Titian Waktu, Semboyan, Perusuh, Bubar, Saksi, Pelecehan, Jejak yang Kembali, Daun-Daun dalam Angin, Kedaulatan, Kasus, Melak, Seleret Awan di Atas Kota, Nyaris, Jantur Lagey, Kelian, Sarang Emas, Emas Hijau, Tambang, dan Dupa.
            Sementara kumpulan cerpen yang siap terbit: Kayu Naga, Bentas Babay, Penari dari Rinding, Dongeng Angin Belalang, Kejam, Daun-Daun Bulan Mei, dan Senyum yang Kekal. Dan yang masih dalam persiapan: Pada Saat Matinya Buaya, Hernawati, Tertawa, Wesel untuk Mayat, Banjarmasin Kota Tercinta, Matinya Politikus Lokal, Permainan Malam, Sunyi, Rumah Malam, Wanita Berselendang Pelangi, Seleret Awan di Atas Kaltim, Perampokan di Rimba Malam, Sungai Waktu, Tarian Hudoq, Daun-Daun Bulan Juli, Pesta di Negeri Lapar, Korupsi di Negeri Busung Lapar, Negeri di Bawah Pusaran Angin, Pernikahan Dingin, Tarian Sakaw, Tarian Rinding, Teluk Dalam, Pusaran Waktu, Matinya Penari Belian, Matinya Penjudi Ulung, Jejak di Atas Air, Helena, Kutukan, Suara dari Seberang Sungai, dan Menggeleng.
            Sedangkan buku esai/kritik dan antologi yang siap terbit: Apresiasi Cerpen Indonesia Mutakhir (2 jilid), Sastrawan Indonesia (10 jilid), Pembicaraan Puisi Indonesia (6 jilid). Dan yang sedang dipersiapkan ialah: Tokoh Cerpen Indonesia, Tokoh Drama Indonesia, Tokoh Novel Indonesia, Tokoh Puisi Indonesia, Tokoh Esai Indonesia, Wanita Pengarang Indonesia, Cerpen Indonesia (4 jilid), Warna Lokal Sastra Indonesia, Sastra di Tengah Eufora, Sastra Sebuah Dunia yang Aneh, Sunyi, Manakjubkan (3 jilid), Surat-Surat Sastra, Surat kepada Penyair, Ungu: Antologi Puisi Wanita Penyair Indonesia, Angkatan 2000 dalam Sastra Indonesia (buku 2 dan 3), dan Sajak Rendra dan Angkatan 80.
            Selain itu, buku sastra anak (prosa/puisi) yang terbit: Pengembaraan Tonsa Si Posa (1981), Nyanyian Tanah Air (1981), Nyanyian Nusantara (1983), Lagu Rumpun Bambu (1983), Sungai (1985), Pohon Raksasa di Rimba Raya (1985), Cuaca di Atas Gunung dan Lembah (1985), Tokoh Terkemuka dari Kalimantan (1994), Nyanyian Pohon Palma (1994), Namaku Paku (1994), Aku untuk Hiasan (1996), Keluarga Kura dan Penyu (1996), Namaku Kakatua (1996), Mulawarman dan 29 Tokoh Kalimantan (1996), Namaku Ikan (1996), Namaku Udang (1996), Manusia Langit (1997), Asal-Usul Api (2002), Asal-Usul Pesut (2005), Cenderawasih Emas (1997), Arapaima Bersama 39 Ikan Cantik Air Tawar (1997). Dan yang masih dalam persiapan: Namaku Ular, Liur Emas, Lagu Semanis Madu, Namaku Rusa, Bertamasya ke Batavia, Namaku Burung, Namaku Ikan Hias, Namaku Durian, Durian Raja Segala Buah, Namaku Semangka, Namaku Nangka dan Cempedak, dan Namaku Tumbuhan Langka.
            Di samping menulis buku-buku tersebut dan menerjemahkan cerita anak bergambar (seri Tupai Emas) sekitar 100-an judul, Korrie juga menerjemahkan sejumlah cerpen karya sastrawan dunia: Leo Tolstoy, Guy de Maupasant, Luigi Pirandello, Anton Chekov, O'Henry, Knut Hamsun, Puskhin, dll yang sering dimuat di media massa dengan nama samaran. Sebaliknya, selain sering dijadikan objek kajian (skripsi, makalah, dll) di berbagai perguruan tinggi (terutama novel Upacara), sejumlah karya Korrie juga telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dunia (Inggris dll). Terakhir cerpennya "Terbakar" (dimuat Jawa Pos, 2005) diterjemahkan ke dalam bahasa Swedia.
            Sementara karya-karya puisi, cerpen, dan esainya juga dimuat pada 24 buku antologi bersama. Di antaranya: Bulaksumur-Malioboro (1975), Laut Biru Langit Biru (1977), Cerpen Indonesia Mutakhir (1983), Cerpen Indonesia (1986), Tonggak (1987), Cerpen Nusantara (1992), Wanita Budaya Sastra (1992), Trisno Sumardjo Pejuang Kesenian Indonesia (1985), Iwan Simatupang Pembaharu Sastra Indonesia (1985), Dari Negeri Poci 2 (1994), Trotoar (1996), Antologi Puisi Indonesia 1997 (1997), Jakarta dalam Puisi Mutakhir (2000), Sumber Terpilih Sejarah Sastra Indonesia (2000), Nyanyian Integrasi Bangsa (2000), Dari Fansuri ke Handayani (2001), Pembisik (2002), Horison Sastra Indonesia 2: Kitab Cerpen (2002), Dua Kelamin Bagi Midin (2003), Matahari Sabana (1983), Bingkisan Petir (2005), dan Tujuh (2005).
            Berkat aktivitas dan kreativitasnya di bidang seni-sastra, Korrie akhirnya berhasil mengantongi 12 hadiah dan penghargaan: (1) Hadiah Lomba Penulisan Puisi IKIP Samarinda 1969, (2) Hadiah Penulisan Resensi Buku Tifa Sastra, (3) Hadiah Mengarang Roman DKJ 1976 atas novelnya Upacara, (4) Hadiah Mengarang Esai Mengenang 10 Tahun Wafatnya Iwan Simatupang oleh BKKNI DKI 1980 atas esainya Taman Iwan Simatupang, (5) Hadiah Yayasan Buku Utama Depdikbud 1985 atas antologi puisi anak-anak Cuaca di Atas Gunung dan Lembah, (6) Hadiah Mengarang Esai Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa 1991, (7) Hadiah Jur-nalistik Pembangunan dari Deppen atas liput-annya di Perbatasan Kalimantan--Sarawak 1992, (8) Hadiah Sayembara Cerita Film dari Deppen 1996 atas cerita Wanita Konglomerat, (9) Hadiah Mengarang Roman DKJ 1998 atas novelnya Api Awan Asap, (10) Hadiah Yayasan Buku Utama Depdiknas 1997 atas bukunya Manusia Langit, (11) Kaltim Post Award 2004 atas kesetiaan, dedikasi, dan prestasi di dunia sastra selama 30 tahun, dan (12) Hadiah Seni dari Pemerintah RI 2006.
            Demikian riwayat Korrie Layun Rampan yang selama hidup bersama istrinya (Hernawati KL Rampan, SPd) telah dikaruniai 6 anak (Anthoni Ardhy Rampan, ST; Evita Feirin Rampan, SH; Reina Dyaningtyas Rampan, SSos; Eliade Rinding Rampan, SE; Dayeng Rinding Renihay Rampan; Amelia Rinding Renihay Rampan). Karena istrinya (Hernawati KL Ram-pan) wafat, pada 30 Desember 2005 Korrie menikah lagi dengan Hermiyana KL Rampan, SG. Kendati sibuk sebagai anggota legislatif, dosen, dan wartawan --dan terus bolak-balik Jakarta-Samarinda-- ia masih tetap aktif menulis bahkan kini juga mengelola "Pusat Dokumentasi Sastra Korrie Layun Rampan" di Sendawar, Kutai Barat, Kaltim. 
              Terakhir, Korrie Layun Rampan meninggal pada 19 November 2015 di rumah sakit PGI Cikini, Jakarta, dalam usia 62 tahun.***

Berlangganan update artikel terbaru via email:

TULISAN TERPOPULER

CARI JUGA DI LABEL BAWAH INI

Antologi Cerpen (59) Antologi Esai (53) Penelitian/Kajian Sastra (43) Antologi Puisi (40) Cerita Anak (25) Penelitian/Kajian Bahasa (25) Sastra Jawa Modern (20) Sastra Indonesia-Jogja (14) Antologi Drama (13) Budi Darma (13) Ulasan Buku (13) Kritik Sastra (12) Proses Kreatif (12) Esai/Kritik Sastra (11) Pembelajaran Sastra (11) Kamus (10) Pedoman (10) Prosiding Seminar Ilmiah (9) Antologi Features (8) Cerita Rakyat (8) Mohammad Diponegoro (8) Jurnal (7) Membaca Sastra (7) Religiusitas Sastra (7) UU Bahasa (7) Artikel Jurnal Internasional (6) Antologi Artikel (5) Bahan Ajar (5) Kongres Bahasa (5) Nilai-Nilai Budaya (5) Bahasa/Sastra Daerah (4) R. Intojo (4) Seri Penyuluhan Bahasa (4) Sistem Kepengarangan (4) Telaah Dialogis Bakhtin (4) Ahmad Tohari (3) Antologi Biografi (3) Antologi Dongeng (3) Danarto (3) Ensiklopedia (3) Gus Tf Sakai (3) Konsep Nrimo dan Pasrah (3) Korrie Layun Rampan (3) Pascakolonial (3) Penghargaan Sastra (3) AA Navis (2) Antologi Macapat (2) Artikel Jurnal (2) Dinamika Sastra (2) Festival Kesenian (FKY) (2) Film/Televisi Indonesia (2) Glosarium (2) Kuntowijoyo (2) Majalah Remaja (2) Novel Polifonik (2) Pemasyarakatan Sastra (2) Sastra Jawa Pra-Merdeka (2) Seno Gumira Adjidarma (2) Telaah Intertekstual (2) Umar Kayam (2) Abstrak Penelitian (1) Arttikel Jurnal (1) BIPA (1) Bahan Ajar BIPA (1) Budaya Literasi (1) Cermin Sastra (1) Ejaan Bahasa Jawa (1) Etika Jawa (1) FBMM (1) Gerson Poyk (1) Herry Lamongan (1) Iblis (1) Iwan Simatupang (1) Jajak MD (1) Jaring Komunikasi Sastra (1) Kaidah Estetika Sastra (1) Karier Tirto Suwondo (1) Karya Tonggak (1) Kebijakan (1) Motinggo Busye (1) Muhammad Ali (1) Muryalelana (1) Novel (1) Olenka; Budi Darma; Bakhtin (1) Posisi Teks Sastra (1) Puisi Tegalan (1) Putu Wijaya (1) Salah Asuhan (1) Sastra Balai Pustaka (1) Sastra Non-Balai Pustaka (1) Sastra dan Ekonomi Kreatif (1) Sastra dan Imajinasi (1) Sastra dan ORBA (1) Sastra dlm Gadjah Mada (1) Sejarah Sastra (1) Studi Ilmiah Sastra (1) Studi Sastra (1) Syamsuddin As-Sumatrani (1) Teater Modern (1) Telaah Model AJ Greimas (1) Telaah Model Levi-Strauss (1) Telaah Model Roland Barthes (1) Telaah Model Todorov (1) Telaah Model V Propp (1) Telaah Pragmatik (1) Telaah Sosiologis (1) Telaah Stilistika (1) Teori Sastra (1) Teori Takmilah (1) Turiyo Ragil Putra (1)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel