POSISI TEKS DALAM TEORI DAN STUDI SASTRA: Dari Formalisme sampai Dekonstruksi
Friday, November 14, 2008
Edit
1. Pendahuluan
Sejarah telah membuktikan bahwa dalam teori sastra, teks
sastra tidak pernah menduduki posisi yang mapan dan pasti sepanjang zaman. Selama abad
ke-19, misalnya, ketika praktik sastra dikuasai oleh kaum Romantik dan
Ekspresionis, perhatian utama studi sastra terfokus pada pengarang sebagai
pencipta karya sastra. Yang menjadi tolok ukur penilaian karya sastra (literary work) adalah persoalan
orisinalitas, jenialitas, kreativitas, dan individualitas pengarang (penulis),
bukan karya sastra sendiri sebagai teks. Jadi, teks sastra (literary text) dianggap kurang penting
karena yang terpenting dan harus diutamakan adalah aku pengarang (dirinya, jiwanya, daya ciptanya, intensinya, dan
sebagainya).
Pada abad ke-20, teks sastra yang
semula “diabaikan” oleh kaum Romantik dan Ekspresionis itu akhirnya memperoleh
posisi dan... selanjutnya silakan DOWNLOAD.